GENGGONG- Dalam rangka ikut memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN), Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan (YPPZH) Genggong mengadakan rangkaian perlombaan yang diikuti oleh para asatidz maupun para santri, salah satunya adalah lomba voli bersarung.
Tim Asatidz voli bersarung SMP ZAHA 1 masuk babak final, setelah mengalahkan Tim asatidz SD ZAHA dengan skor 2-0. Begitu pula tim santri SMP ZAHA 1 bisa lolos menuju babak final setelah mengalahkan santri wustho.
Tepatnya, pada hari Kamis 10/10/2019 merupakan puncak pertandingan final untuk meraih juara satu dan dua dalam kejuaraan voli bersarung. Para pemain pun lebih semangat untuk bertanding, tak kalah seru dalam final ini adalah ikut andilnya sang kepala sekolah SMP ZAHA 1 Gus Haris dalam tim Asatidz. Beliau menjadi salah satu dari keenam pemain voli bersarung.
Dewan asatidz SMP ZAHA yang berpartisipasi mengikuti acara perlombaan HSN tahun ini yakni : Gus dr.Muhammad Haris, Ustadz Saiful Hadi, Ustadz Ahmad Rosuli, Ustadz Haefi, Ustadz Shohib, Ustadz Moh. Bayu, Ustadz Mujib dan Ustadz Zainul Arifin.
Sorak Sorai para penonton menandakan serunya pertandingan voli bersarung, pertandingan sengit antara SMP ZAHA melawan SMA ZAHA. Wajah gembira dari pemain meskipun pada akhirnya meraih juara dua.
Begitu juga tim santri SMP ZAHA 1 meraih juara dua setelah dikalahkan oleh santri wustho, kekalahan ini tidak membuat tim ini kecewa, namun tetap tersenyum bahagia dengan adanya kekompakan dan kebersamaan.
Ustadz Saiful Hadi selaku Guru Olahraga SMP ZAHA 1 Genggong yang sebelumnya sangat telaten istiqomah membimbing santri SMP untuk berlatih voli, beliau mengatakan “Saya sangat gembira melihat santri bisa masuk babak final, padahal mereka masih harus banyak belajar dalam tekhnis, mental bermain atau tatacara mengolah bola, baik secara passing, service, blok maupum smashnya” tuturnya.
Beliau menambahkan bahwa saat latihan santri SMP ZAHA waktunya sangat terbatas dan terikat dengan peraturan pesantren sehingga ketika berbenturan antara peraturan pondok dengan kegiatan latihan, maka yang lebih diprioritaskan adalah kegiatan pesantren demi menjaga dan mematuhi peraturan pesantren,” imbuhnya.
Gus dr. Muhammad Haris, M.Kes, selaku kepala SMP ZAHA 1 Genggong mengatakan bahwa beliau sangat bangga karena SMP Luar Biasa bisa meraih Juara dua, karena untuk memperoleh juara itu bagi anak seusia SMP itu membutuhkan beberapa proses diantaranya proses penanaman karakter dalam dirinya dan juga proses bagaimana untuk mempertajam keilmuan, minat dan bakatnya sampai terwujud.
Beliau juga menambahkan bahwa “Even-even seperti ini harus dipersiapkan lebih matang sebelumnya, sehingga dalam pertandingan tidak asal-asalan melainkan sudah tertanam pendidikan karakter dan mentalnya,” imbuhnya.
Ustadz Qomari mengatakan “Saya sangat senang punya santri yang berprestasi, terutama di bidang olahraga, perlu dikembangkan lagi untuk olahraga sepak bola, bulu tangkis, tenis meja, Silat, Catur maupun voli,” ungkapnya.
by.(arz)
Tinggalkan Balasan