Probolinggo – SMP Zainul Hasan 1 Genggong menggelar aksi Donor Darah. Kegiatan ini sebagai salah satu rangkaian Action Plan dalam rangka Dalam rangka bulan peringatan bersejarah Palang Merah, SMP Zainul Hasan 1 Genggong gandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupatan Probolinggo. Dilaksanakan di Halaman P5 gedung SMP ZAHA pada Kamis, 22 September 2022, kegiatan ini bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Probolinggo.
Dalam acara ini, setidaknya lebih dari 87 pendaftar yang ingin mendonorkan darahnya. Jumlah ini melampaui jumlah pada saat dilakukan pendataan awal calon pendonor sebanyak 60 orang. Setelah melalui tahap awal yaitu cek kesehatan oleh dokter yang bertugas, dengan sangat terpaksa ada beberapa pendaftar yang kecewa. Beberapa pendaftar gagal dan tidak dapat melanjutkan donor darah karena tidak memenuhi kriteria dan persyaratan secara medis. Penyebab gagalnya tersebut antara lain dikarenakan kadar hemoglobin (Hb) kurang, tekanan darah tinggi, mengkonsumsi antibiotik dalam kurun waktu 48 jam sebelum donor darah, dan baru selesai melaksanakan vaksin.
“Sangat disayangkan sekali, padahal sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri. Ternyata gak lulus pas tes screaning.” imbuh Bapak Komari pada creatve tim SMP Zainul Hasan 1 Genggong
Persyaratan dasar untuk ikut serta dalam kegiatan donor darah adalah pendonor berusia 17 hingga 70 tahun. Berat badan minimal adalah 45 kg dengan tekanan darah sistole di bawah 180 dan diastole di bawah 100, untuk orang dengan tekanan darah yang cenderung tinggi. Sementara, orang dengan tekanan darah rendah, tekanan darah sistole/diastole yang dianggap aman adalah 90/50. Pendonor juga sebaiknya memiliki kadar hemoglobin sekitar 12,5-17 g/dL, dan tidak lebih dari 20 g/dL.
Disamping hal di atas telah dipenuhi, syarat lainnya yaitu memiliki tubuh sehat secara jasmani. Hal ini penting mengingat darah pendonor akan masuk ke dalam tubuh seseorang.
Para peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini terdiri dari para Asatidz dan Asatidzah Pesantren Zainul Hasan Genggong serta masyarakat umum sekitar pesantren. Beberapa dari peserta sudah terbiasa mendonorkan darahnya dan bahkan terdaftar menjadi pendonor tetap.
“Saya sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan (donor darah) ini,” ujar Moh.Bayu,M.Pd, pendonor yang merupakan Asatidz Tenaga Pengajar di SMP Zainul Hasan 1 Genggong. Menurutnya, ia telah rutin melakukan donor darah setiap 3 (tiga) bulan sekali. Berbeda dengan Bapak Komari, Waka Kurikulum SMP Zainul Hasan 1 Genggong Ia merasa kecewa karena gagal melakukan donor darah disebabkan tidak lolos saat screaning atau tes medis.
Aksi donor darah ini juga mendapatkan apresiasi positif dari petugas PMI Kabupaten Probolinggo. Disampaikannya bahwa donor darah kali ini (di SMP Zainul Hasan 1 Genggong) diistilahkan dengan ‘panen’. Hal ini karena banyaknya pendonor yang bergolongan darah AB. Biasanya, jarang sekali dalam satu kegiatan mendapatkan pendonor dengan golongan darah AB yang banyak. Diharapkan, kedepannya kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin.
Gus dr. Haris, M.Kes selaku Kepala SMP Zainul Hasan 1 Genggong, juga menghimbau kepada seluruh masyarakat dan juga asatidz/dzah Pesantren Zainul Hasan Genggong.
untuk melakukan donor darah secara rutin setiap 3 bulan sekali.
“Bismillah Iktiar sehat dengan sedekah setetes darah kita yang ikut membangun bangsa, semoga bisa istiqamah lembaga-lembaga yang ada dipesantren bergiat sedekah setetes darah untuk manfaat sesama, hari ini saya mengajak para guru dan santri-santri yang cukup usia untuk beredukasi bersama pentingnya donor darah. Sehat kita itu juga bisa menyelamatkan nyawa orang lain” rilis resmi pada creative tim SMP Zainul Hasan 1 Genggong.
Tinggalkan Balasan